Headlinesriwijaya.com
Bukittinggi, –Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan gelar monitoring dan evaluasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) masa transisi paud ke Sekolah Dasar. Kegiatan ini berlangsung di SD Negeri 10 Sapiran, Senin (17/07/2023)
Kepala SD Negeri 10 Sapiran,
Desnawati, menjelaskan, MPLS SD dilakasanakan selama 2 minggu mulai dari dari tanggal 10 Juli hingga 20 Juli 2023, jumlah peserta didik yang m⁹engikuti MPLS sebanyak 55 murid. Kegiatan ini mengacu kepada Permendikbud no. 18 Tahun 2016, dengan tujuan untuk mengenali potensi diri, beradaptasi dengan efektif, serta mengembangkan Interaksi positif dan menumbuhkan sikap kejujuran, kemandirian sesuai dengan profil pelajaran pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Gerakan ini sebagai upaya dalam menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD sehingga proses beradaptasi dalam lingkungan baru dapat berjalan lancar dan baik,” jelasnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, beberapa Hot Issue dibidang pendidikan saat ini, salah satunya transisi PAUD ke SD yang mengalami kesenjangan, adanya tes calistung dalam penerimaan peserta didik baru, perubahan kurikulum, pemanfaatan Platform Merdeka Belajar. Hal ini, menjadi pendorong bagi Dinas Pendidikan dan. Kebudayaan Kota Bukittinggi melalui Forum Komunikasi Transisi PAUD ke SD perlu meluruskan Kembali konsep dasar transisi PAUD-SD yang menyenangkan.
Wako menambahkan, transisi PAUD ke SD merupakan proses perpindahan peran anak sebagai peserta didik PAUD menjadi peserta didik SD dan penyesuain diri anak dengan lingkungan belajar baru. Kesiapan bersekolah harus berangkat dari tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah upaya untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya terlepas dari manapun titik berangkat anak.
“Masa transisi PAUD ke SD ini tidak boleh ada lagi penekanan yang berlebihan terhadap kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang memberatkan anak-anak,” ungkapnya.(*)
Komentar