SMPN 6 Kota Bukittinggi Tebar Praktik Baik Inklusif

Sumatera Barat1,328 views

BUKITTINGGI, Headlinesriwijaya – Kepala SMPN 6 Kota Bukittinggi Tuti Yamila Sari Dewi menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek Pendidikan Inklusi bagi Guru Pendamping Khusus Jenjang SD di Sawahlunto, pekan lalu. Trainer bersertifikat BNSP itu, memfasilitasi pelatihan ini selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Juni 2025.

Tuti Yamila Sari Dewi ketika ditemui di sekolahnya, Senin(30/6) menjelaskan, hari pertama pelatihan, peserta diajak membangun kesadaran dan koneksi emosional terhadap makna pendidikan inklusif, kemudian pemahaman terkait peran strategis guru pendamping Khusus di sekolah. Dilanjutkan dengan materi tentang hakikat Pendidikan Inklusif serta keberagaman siswa. Terakhir, dilanjutkan dengan studi kasus melalui diskusi kelompok dan diakhiri dengan refleksi untuk hari pertama, meskipun sudah siang, para peserta tetap semangat dan antusias untuk mengikuti kegiatan sampai selesai.

Hari kedua diisi dengan materi mendalam tentang Identifikasi dan Asesmen fungsional siswa berkebutuhan khusus yang langsung dipraktekkan agar peserta dapat langsung mengidentifikasi siswanya yang berkebutuhan khusus di sekolahnya nanti. Kemudian dilanjutkan dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan diskusi terkait pengalaman peserta dalam melayani siswa ABK selama di sekolahnya. Hari kedua ditutup dengan materi kolaborasi lintas sektor dan kemitraan dengan orang tua. Kegiatan ini diakhiri dengan refleksi dimana peserta menulis surat untuk dirinya sendiri.

“Hari ketiga, diawali paginya dengan peserta membuka kembali surat untuk diri sendiri dan kemudian peserta diminta untuk kembali merefleksikan dengan menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Adapun tujuannya untuk memberikan penguatan bahwa sebagai guru pendamping khusus adalah anugerah terindah untuk melayani siswa dengan sepenuh hati. Materi selanjutnya adalah penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI), serta peran Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam mengoptimalkan layanan pendidikan bagi ABK,” katanya.

Di hari terakhir, peserta diminta untuk membuat RTL dan menandatangani komitmen bersama. Hal ini dilakukan untuk lebih memperkuat agar guru pendamping khusus di SD se-Kota Sawahlunto dapat langsung mengimbaskan dan mengaplikasikannya di sekolah masing-masing.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dan seluruh peserta antusias dan semangat untuk terus belajar meskipun dalam keadaan libur. Antusiasme dan keterbukaan para guru luar biasa. Ini menjadi langkah awal yang sangat positif untuk mewujudkan sekolah yang benar-benar inklusif di Sawahlunto,” ungkap Mila.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan harapan agar Bimtek ini tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi benar-benar diterapkan di sekolah nantinya. Bimtek ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Sawahlunto untuk memperkuat kapasitas guru dalam menyelenggarakan pendidikan yang ramah bagi semua anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (ABK).

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kabid Dikdas Sawahlunto Sudirman. Ia berharap dengan telah selesainya Bimtek Angkatan 1 ini, para guru diharapkan mampu menjadi ujung tombak perubahan menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, manusiawi, dan memuliakan keberagaman.(Ridwan)

Teks Foto : Kepala SMPN 6 Kota Bukittinggi Tuti Yamila Sari Dewi foto bersama ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek Pendidikan Inklusi bagi Guru Pendamping Khusus Jenjang SD di Sawahlunto, pekan lalu.

Komentar