HEADLINESRIWIJAYA.COM.
Jakarta–Berdasarkan hasil penginputan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang dilakukan oleh 111 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023, terdapat 17,9 juta ton timbulan sampah tahunan yang dihasilkan. Dari data tersebut, sebanyak 12 juta ton atau 66,85% sampah telah terkelola. Sedangkan, sebanyak 5,9 juta ton atau 33,15% sampah lainnya tidak terkelola.
Sebuah studi tentang sampah mengungkapkan setiap jamnya tumpukan sampah di Indonesia dapat menutupi setengah dari tinggi Monas. Bahkan setiap harinya sampah dapat menimbun Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan tinggi sekitar tiga kali lipat. Hal ini merupakan efek pengelolaan sampah yang tidak benar, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Dalam forum Zoom Meeting bertajuk “Kebersihan adalah investasi. Sampahku Tanggung Jawabku”, Pendiri Yayasan Perisai (Pusat Pengembangan Riset Sampah Indonesia) Ir. Sri Bebassari, M.Si, menyampaikan selama ini, masalah persampahan belum menjadi prioritas dibandingkan dengan pembangunan di bidang lain. Padahal sampah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Berbicara tentang pengelolaan sampah, maka perlu membahasnya dengan pendekatan lima aspek, mulai dari aspek peraturan, kelembagaan atau institusi, pendanaan, sosial budaya serta aspek teknologi. Lima aspek pengelolaan sampah ini dapat berjalan apabila ada political will dari pihak pemerintah pusat dan daerah. Jika semua aspek ini dapat dilakukan dengan menyeluruh dan holistik, maka sampah tidak lagi menjadi bom waktu, lingkungan menjadi bersih dan sehat yang pada gilirannya sampah pun memberi manfaat bagi masyarakat.
Sebagai salah satu elemen masyarakat yang telah berkiprah sejak tahun 2008 di bidang persampahan, Yayasan Perisai senantiasa mendukung komitmen pemerintah untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang komprehensif. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Yayasan Perisai di antaranya dengan menyediakan data dan informasi pengelolaan sampah, mendorong penerapan pengelolaan sampah berkelanjutan, mendistribusikan informasi sistem pengelolaan sampah yang tepat kepada publik, memfasilitasi kegiatan penelitian dan pendidikan pengelolaan sampah, serta mengembangkan jaringan kerja di bidang pengelolaan sampah.
Yayasan Perisai meyakini bahwa pengelolaan sampah yang tepat merupakan kunci terwujudnya kebersihan lingkungan yang optimal. Jika suatu daerah sudah bersih, maka kualitas hidup masyarakat akan meningkat. Karena sejatinya kebersihan sejajar keamanan, kesehatan dan pendidikan yang harus dijamin oleh pemerintah.(*)
Komentar