Mahasiswa Empat Lawang Menang Lomba Essai

HEADLINESRIWIJAYA.COM.- 

EMPAT LAWANG – Salah seorang putra daerah Kabupaten Empat Lawang yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Bengkulu (UNIB) berhasil meraih juara 2 dalam lomba Essai Satya Karsa Fair yang diselenggarakan oleh BEM KBM UNIB tahun 2022 dengan mengusung tema “Pelestarian Budaya dalam Arus Modernisasi”.

Acara Satya Karsa Fair adalah acara yang bertajuk kebudaayan dengan tujuan agar supaya generasi muda lebih peduli terhadap kebudaayan mereka sendiri.

Ialah Dery Sepriansyah yang berhasil meraih juara 2 dengan judul essai yakni Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Cerita Rakyat tentang Empat Pendekar dan Asal-Usul Kabupaten Empat Lawang sebagai Kebudayaan Non-Benda dalam Arus Modernisasi.

Diketahui Dery saat ini masih menginjak semester pertama namun sudah aktif di organisasi kampus dan rutin mengikuti beragam lomba yang diselenggarakan oleh pihak kampus.

Usut punya usut keaktifan Dery dalam berbagai hal telah ditempahnya sejak di bangku SMA tepatnya SMA N 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

Sewaktu SMA, Dery menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS dan aktif bergabung di Divisi Kaderisasi Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Empat Lawang, serta beragam organisasi lainnya.

Dikatakan oleh Dery, tema yang diusung oleh pihak BEM sangat bagus untuk dibahas. Apalagi banyak sekali generasi muda zaman sekarang yang terus melupakan kebudayaan lokal mereka sendiri khususnya Empat Lawang.

“Padahal menurut saya, kebudayaan lokal merupakan salah satu warisan berharga yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam perlombaan essai saya mengangkat kebudaayan Empat Lawang untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia,” kata Dery.

Dery melanjutkan, tentu dalam pembuatan essai ini banyak sekali menemukan hambatan dan rintangan, mulai dari referensi dan sumber dari internet yang terbatas, serta pembagian waktu karena diamanahkan juga sebagai Kepala Koordinator Event dalam acara Satya Karsa Fair tersebut.

“Dengan segala hambatan yang ada tidak menyulutkan semangat saya untuk mengenalkan kebudayaan Empat Lawang ke dunia luar,” lanjutnya.

Dalam menulis essai tersebut juga tidak lepas dari revisian agar essai yang dibuatnya lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

Ucapan terima kasih disampaikannya kepada para senior yang telah membantu dalam proses pembuatan essai.

“Saya merasa sangat bangga karena telah mengambil peran sebagai generasi muda untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayaan Empat Lawang,” terangnya.

Ia berharap untuk pemuda-pemudi yang ada di Empat lawing agar lebih mengoptimalkan dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Empat lawang kepada dunia luar.

“Apalagi dengan segala kecanggihan teknologi memudahkan kita dalam mempromosikan kebudayaan khas Empat Lawang,” tandasnya. (rz)

Komentar