HEADLINESRIWIJAYA.COM
SEKAYU,- Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi masyarakat memungkinkan bertambahnya orang memperoleh ilmu dan pengetahuan yang biasanya hanya dimiliki oleh kelompok profesional sehingga dapat dimasyarakatkan.
Oleh sebab itu, Kepala Dinas Komunikasi dan informatika kabupaten Musi Banyuasin Herryandi Sinulingga gencar meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang membidangi penyampaian informasi di lingkungan Dinkominfo Muba, terutama pada SDM yang melakoni tugasnya sebagai penyampai informasi melalui Radio Gema Randik (RGR) Sekayu.
Kali ini, melalui Webinar virtual tim LPPL Gema Randik Sekayu yang dikomandoi Herryandi Sinulingga tersebut mengikuti pelatihan bagaimana tata cara dan trik yang baik dari seorang pembawa acara di radio, Sabtu (4/7/2020) di Meeting Room Dinkominfo Muba.
Kegiatan Webinar yang dipandu oleh LPPL Radio Suara Sidoarjo tersebut diikuti 80 LPPL anggota Indonesia Persada dan menghadirkan dua Pembicara /Narasumber. Narasumber yang pertama yaitu Agnes Santoso seorang presenter dan host JTV. Pada kesempatan tersebut Agnes bercerita tentang kisah dirinya manjadi seorang presenter dan siap berbagi ilmu kepada siapapun ingin bertanya tentang dunia broadcasting.
“Karena saya mulai mengenal dunia broadcast menjadi seorang reporter dan presenter dari kelas 4 SD dan itu bertahan selama 2 tahun. Kemudian saya lanjutkan lagi setelah kuliah dan sampai sekarang,” Ucapnya.
Pada kesempatan tersebut LPPL Gema Randik Muba bertanya kepada Agnes Santoso bagaimana tips wawancara secara dadakan. Langsung di jawab oleh Agnes adapun tips wawancara dadakan yaitu kita harus lakukan diskusi singkat rekan kerja kita dan kita bisa manfaatkan Google untuk sekedar mencari bahan wawancara yang tanpa prepar atau dadakan.
Sementara itu, Aries Widojoko seorang broadcasting expert, Direktur Suara Sidoarjo dan Direktur Exsekutif Indonesiapersada.id sebagai narasumber yang kedua menyampaikan seorang pembawa acara saat melakukan interview atau wawancara harus dengan tata cara yang baik. Seperti saat Dialog atau tanya jawab dengan narasumber, dan cara menggali atau mengumpulkan informasi tentang keterangan fakta atau data sebuah peristiwa atau masalah yang sedang ditujuh.
“Jadi, etika dan estetika seorang junarnalis. Menurut saya dalam dialog atau dalam wawancara, pembawa acara harus memiliki trik tersendiri sehingga bisa memancing seorang narasumber untuk dapat terbuka,” tandasnya. (*)