Kepala Dinas Kominfo Jadi Penguji Seminar Diksar CNPNS Golongan III

Asal Kabupaten Muratara

HEADLINESRIWIJAYA.COM

LUBUKLINGGAU-Kepala Dinas Kominfo Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menjadi penguji dalam seminar pelatihan dasar (Diksar) CPNS Golongan lll Angkatan XLV Kabupaten Musi Rawas Utara 2020.

Seminar dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom di Kantor Diskominfo Lubuklinggau, Sabtu (27/6/2020).

Metode ini adalah seminar jarak jauh dimana peserta, mentor, coach dan penguji berada ditempat berbeda dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Peserta terdiri dari delapan orang dimana setiap peserta menyampaikan rancangan aktualisasi yang akan dinilai oleh penguji serta coach seminar, Tuti Rohano, ST. MSi

Dalam seminar itu, Erwin Armeidi mengatakan mengenai pembelajaran dengan metode discovery learning dimana metode discovery learning adalah teknik pembelajaran berbasis inkuiri dan dianggap sebagai pendekatan berbasis konstruktivis terhadap pendidikan.

Yang penting lanjutnya bagaimana penerapan dan teknik pembelajaran yang dilakukan para peserta dengan memperhatikan nasionalisme, akuntabilitas, etika publik, komitmen dan anti korupsi. Para peserta jangan sampai salah dalam menerapkan metode pembelajaran, rancangannya kepada setiap siswa harus memperhatikan bagaimana metode pembelajaran dengan baik, adakan kuisioner dengan memperhatikan minat para siswa.

“Cari metode yang bagus dalam pembelajaran sesuai kondisi sekolah masing-masing. Menurut saya metode yang bagus ada tiga yakni problem based learning, project based learning dan discovery Learning. Cari sumber pengetahuan yang lain jangan terpaut dengan satu buku agar siswa dapat bertambah ilmu pengetahuannya,” papar Erwin.

Masih menurut dia, jangan sampai mengunakan LKS dalam metode pembelajaran untuk siswa karena pihak Kemeterian sudah melarang penggunaan LKS karena LKS berbiaya dimana dapat membebani siswa dan teorinya sedikit.

Maka dari itu gunakanlah buku karena dalam buku teori pembalajaran untuk siswa banyak, hal yang penting lagi perbanyak juga praktek kepada siswa. Misal pada pelajaran olahraga ada nilai renang akan tetapi tidak diajarkan berenang jadi siswa tidak bisa berenang.(*)