HEADLINESRIWIJAYA.COM
BUKITTINGGI– Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, membuka secara resmi Pelatihan Peningkatan Manajemen Usaha bagi pelaku UMKM yang digelar Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi melalui anggaran pokok pikiran (Pokir) Anggota DPRD Bukittinggi, H. Arnis Malin Palimo di Hotel Nikita, Jalan Sudirman No. 55, Selasa (18/11/2025).
Kegiatan yang didukung melalui anggaran pokok pikiran (Pokir) Anggota DPRD Bukittinggi, H. Arnis Malin Palimo ini diikuti 50 pelaku usaha kecil dan mikro berlangsung selama tiga hari (18–20 November 2025).
Wawako Ibnu Asis pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada Arnis Malin Palimo atas perhatian terhadap pelaku UMKM di Bukittinggi, terutama pascapandemi Covid-19 yang membuat sektor usaha kecil terpukul.
“Terima kasih kepada Arnis Malin Palimo yang selalu memberi perhatian penuh kepada pelaku usaha kecil dan mikro “Kita berharap lima tahun ke depan, UMKM semakin banyak terbantu melalui Pokir beliau. Semoga beliau melangkah lebih jauh hingga ke tingkat provinsi,” ujar Ibnu Asis.
Arnis Malin Palimo, S.Pd dari Fraksi PKS dalam sambutan, menyatakan bahwa dukungan pemerintah daerah sangat menentukan agar UMKM Bukittinggi benar-benar “naik kelas.”
Menurutnya, 45 peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan pelaku usaha yang sudah berjalan dan memiliki komitmen kuat untuk berkembang.
“Melalui pelatihan ini, kita ingin usaha UMKM bisa lebih baik dan pelaku usaha berhasil dalam menjalani usahanya. Semoga kegiatan ini memberi ilmu dan membawa ridho Allah SWT,” ujar Arnis.
Sementara Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, Sesri, S.Kom, menegaskan bahwa pelatihan ini relevan dengan tantangan yang sedang dihadapi pelaku UMKM.
Sejumlah masalah umum katanya, masih membayangi UMKM, seperti permodalan, pengembangan usaha, pemasaran, dan perizinan.
“Semua persoalan ini harus kita cari solusinya bersama selama pelatihan. Silakan peserta bertanya langsung kepada narasumber dan kami di dinas, agar masalah usaha dapat segera diselesaikan dan usaha bisa cepat berkembang,” ujarnya.
Sesri juga menekankan pentingnya digitalisasi pemasaran. Dalam era digital, pelaku UKM harus mengikuti perkembangan zaman. Pemasaran produk wajib memanfaatkan teknologi digital.
Salah satu peserta, Rima Melati, pemilik usaha Mukena Melati Bordir di Sarojo, mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini. Ia telah merintis usaha sejak 2010, namun beberapa tahun terakhir penjualannya menurun.
“Penjualan memang menurun, dan ini dialami banyak UMKM. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya berharap bisa memanfaatkan platform digital untuk kembali meningkatkan pemasaran,” kata Rima.
Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan pelaku UMKM yang lebih adaptif, memiliki pengetahuan manajerial yang lebih kuat, dan mampu menjawab tantangan persaingan usaha di era digital.(*)






