Banyuasin,Headline sriwijaya.com-Didepan Bupati Banyuasin H Askolani, sebanyak 63 perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Banyuasin teken kesepakatan untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar, mereka juga sepakat membantu upaya-upaya Pemkab Banyuasin melaksanakan pencegahan kebakaran hutan lahan dan kebun (Karhutbunla) bersama seluruh pemangku kepentingan.
Kesepakatan bersama ini juga ditandatangani oleh Bupati Askolani H Askolani, Ketua DPRD Irian Setiawan, Kapolres AKBP Dannya Sianipar, Dandim 0430 Letkol Arh Alfian Amran dan Kajari M Jefri SH MHum, dalam apel kesiapsiagaan pencegahan Karhutlahbun di lapangan Kantor Bupati Banyuasin, Rabu (15/07).
“Kami siap, membantu upaya-upaya Pemkab Banyuasin melaksanakan pencegahan kebakaran hutan lahan dan kebun (Karhutlabun), “ PTPN VII Unit Bentayan dan PTPN VII Unit Krawo
PTPN VII Unit Bentayan dan PTPN VII Unit betung krawo sudah secara simultan menyiapkan peralatan dan sarana pendukung dalam mencegah terjadinya karhutlahbun di sekitar perkebunan milik PTPN VII .
Hal yang sama juga dikatakan Helmi dari PT Swadaya Indo Palma, bahwa perusahaannya sangat patuh dengan aturan untuk tidak membakar lahan dan kebun. “Perusahaan kami sangat patuh dan kami juga siap membantu upaya-upaya Pemkab Banyuasin melaksanakan pencegahan kebakaran hutan lahan dan kebun (Karhutbunla), “tegasnya.
Dalam apel kesiapsiagaan pencegahan Karhutlahbun tahun 2020 ini, Bupati Banyuasin H Askolani bertindak sebagai inspektur apel, yang di ikuti dari unsur TNI, Polri, BPBD Kesbangpol Tagana, Manggala Agni, hingga perusahaan perkebunan.
Bupati didampingi Wabup H Slamet dan unsur FKPD juga meninjau peralatan dan kesiapan Satuan Tugas (Satgas) dalam rangka penanggulangan Kebakaran Hutan, Lahan dan Kebun (Karhutlabun). Apel ini juga tetap mematuhi protokol kesehatan cegah covid 19.
Apel gelar pasukan diawali dengan pemeriksaan kesiapan kelengkapan, peralatan, dan perangkat pendukung kebakaran hutan lahan dan kebun seperti kendaraan roda dua, mobil pemadam kebakaran, hingga Peralatan Manual untuk memadamkan api.
Bupati Banyuasin H Askolani mengatakan, apel kesiapsiagaan Karhutlabun ini untuk mengecek kesiapan personil dan peralatan serta menyamakan persepsi agar memiliki tujuan yang sama.
“Maksud dan tujuan diadakan apel kesiapsiagaan ini dalam rangka menyamakan langkah serta menyatukan tekat untuk saling bahu membahu, dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan lahan dan kebun yang sering terjadi di Banyuasin,” kata Bupati Banyuasin H Askolani.
Intinya tegas Askolani, pada tahun 2020 ini semua elemen harus peduli dan satu tekad untuk mencegah terjadikan Karhurlabun di Banyuasin. “Sekecil apapun api harus di padamkan,”tegasnya
Askolani mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk peduli dengan lingkungan agar tidak melakukan pembakaran hutan lahan dan kebun. Hal tersebut sesuai dengan Inpres Nomor 03 Tahun 2020 tentang penanggulangan dan pengendalian kebakaran hutan lahan dan kebun diwilayahnya masing-masing dan Perda Kabupaten Banyuasin Nomor : 5 tahun 2017 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Lahan dan Kebun.
“Daerah yang menjadi Konsentrasi Karhutlabun kami saat ini yang pertama seperti Tungkal Ilir, Pulau Rimau, Betung, Suak Tapeh, Karang Agung Ilir, Rambutan, dan Air Salek, serta setiap kecamatan yang masih Banyak Hutannya”, jelasnya.
Dan didaerah rawan ini terang Askolani, Pemkab Banyuasin sudah membangun embung penampung air dan juga melatih masyarakat dengan membentuk desa siaga api.
Di samping itu ia juga menambahkan, Kepolisan dan TNI bersama Pemerintah Daerah terus melakukan pengawasan dititik titik daerah rawan kebakaran hutan lahan dan kebun di Kabupaten Banyuasin. “Himbauan kepada masyarakat melalui Kepolisan, TNI, BPBD untuk tidak melakukan pembakaran yang disengaja maupun yang tidak disengaja terus dilakukan, “katanya.
Lanjut Askolani, pencegahan Karhutlabun ini merupakan perintah Negara dan wajib bagi semua warga negara tanpa terkecuali.”Karena ini perintah negara, maka tindakan tegas harus diberikan kepada pihak yang tidak patuh, pidana penjara dan denda harus di berlakukan, “tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Dany Sianipar, S.IK, mengatakan bahwa personil Polri bersama TNI terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak bertindak membakar lahan dan hutan.”Sosialisasi terus kita lakukan, karena kita ingin kebakaran hutan tidak terjadi di Banyuasin, kalau bisa zero asap, “katanya.
Dan pihaknya tentu tambah Kapolres tidak akan tinggal diam terhadap pelaku pembakaran hutan. “Akan kami tindak tegas, “tandasnya.(Eggy)