Pasien Sembuh Terus Bergerak Naik

Headline, Nasional631 views


headlinesriwijaya.com-
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat hingga Selasa (21/4) pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh Covid-19 di Tanah Air terus bertambah yakni mencapai 842 orang. Pasien yang sembuh bertambah 95 orang sementara konfirmasi kasus positif baru sebanyak 375 kasus dan yang meninggal bertambah 26 kasus.

”Data kumulatif positif Covid-19 tercatat sebanyak 7.135 kasus, meninggal dunia 616 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 186.330, Pasien Dengan Pengawasan (PDP) 16.763,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta. Ia mengatakan jika dilihat sebaran pasien sembuh paling banyak di DKI Jakarta 286 orang, Jawa Timur 100 orang, Jawa Barat 75 orang, Sulawesi Selatan 73 orang dan Jawa Tengah 51 orang. Jika ditotal dengan 29 provinsi lainnya berjumlah 842 pasien. Sebelumnya pada Senin (20/4), tercatat 6.760 kasus positif Covid-19, 747 orang sembuh dan 590 jiwa meninggal dunia. Penambahan kasus positif baru yaitu sebanyak 163 kasus di DKI Jakarta, 98 kasus di Jawa Tengah, 21 kasus Nusa Tenggara Barat, 13 kasus di Jawa Timur, 11 kasus di Papua, 10 kasus di Bali, sembilan kasus di Jawa Barat, tujuh kasus di Kalimantan tengah, enam kasus di Kalimantan Barat, lima kasus di Kalimantan Timur, lima kasus di Jambi, empat kasus di Bengkulu, empat kasus di Sulawesi Selatan, tiga kasus di Gorontalo, tiga kasus di Kalimantan Utara, dan tiga kasus di Jogjakarta.

Kemudian masing-masing dua kasus di Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan. Terakhir masing-masing satu kasus baru di Bangka Belitung, Sumatera Utara, Lampung dan Riau. Gugus Tugas merincikan data kumulatif positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh tujuh kasus, Bali 150 kasus, Banten 341 kasus, Bangka Belitung delapan kasus, Bengkulu delapan kasus, Jogjakarta 72 kasus.

Selanjutnya DKI Jakarta 3.260 kasus, Jambi 13, Jawa Barat 756, Jawa Tengah 449 kasus, Jawa Timur 603 kasus, Kalimantan Barat 27 kasus, Kalimantan Timur 68 kasus, Kalimantan Tengah 67 kasus, Kalimantan Selatan 98 kasus dan Kalimantan Utara 77 kasus. Kemudian di Kepulauan Riau 81 kasus, NTB 93 kasus, Sumatera Selatan 89 kasus, Sumatera Barat 76 kasus, Sulawesi Utara 20 kasus, Sumatera Utara 84 kasus, Sulawesi Tenggara 37 kasus dan Sulawesi Selatan 374.

Sulawesi Tengah 27 kasus, Lampung 27 kasus, Riau 35 kasus, Maluku Utara empat kasus, Maluku 17 kasus, Papua Barat tujuh kasus, Papua 118 kasus, Sulawesi Barat tujuh kasus, NTT satu kasus, tujuh kasus positif di Gorontalo serta 27 kasus dalam proses verifikasi di lapangan. Yurianto menginformasikan, telah dilakukan pemeriksaan 49.767 spesimen dari 43.749 orang untuk pengujian virus Covid-19 pada 36 laboratorium di seluruh Indonesia dan akan ditambah seiring telah diterimanya 20 tes kit untuk keperluan pengujian.

”Hingga hari ini (kamarin, red) kami laporkan kinerja pemeriksaan di 36 laboratorium sudah bekerja secara aktif, hari ini akan menjadi lebih banyak lagi setelah pukul 12.00 WIB seiring dengan telah diterimanya 20 ribu tes lebih yang kita terima kemarin,” imbuhnya.

Dari total akumulasi 43.749 orang yang telah diperiksa menggunakan metode Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tersebut, hingga saat ini sebanyak 6.760 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 36.989 orang negatif. Dalam pemeriksaan spesimen pada orang dapat dilakukan lebih dari satu kali sehingga antara jumlah orang diperiksa dengan banyaknya spesimen diperiksa bisa jauh lebih tinggi.

Sementara berdasarkan layanan pasien terdapat 181.770 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan 16.343 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Yurianto menyebut jumlah ODP dan PDP tersebut akan segera dilakukan pemeriksaan menggunakan RT-PCR untuk mengkonfirmasi kasus. Hingga kini seluruh provinsi yang ada di Indonesia yaitu 34 provinsi telah terdampak Covid-19 dan telah terjadi penularan di 255 kabupaten-kota.

Lagi-lagi Achmad Yurianto meminta masyarakat meyakini Indonesia bisa melewati pandemi Covid-19 dengan bergotong royong dan saling tenggang rasa. ”Kami yakin bangsa yang dijiwai gotong royong dan tenggang rasa akan mampu melewati cobaan ini. Yakinlah kita pasti bisa dan mampu dengan semangat gotong royong dan bersatu,” kata Yurianto. Yurianto mengatakan saling tenggang rasa diperlukan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Saling menghargai dan mendukung adalah kunci keberhasilan membendung Covid-19. Yurianto juga meminta masyarakat untuk membantu mereka yang harus melakukan isolasi diri serta tidak melakukan diskriminasi kepada pasien Covid-19. ”Mari gotong royong dan bersatu melawan Covid-19 mulai dari keluarga, RT, dan desa. Tetap tinggal di rumah dan tetap produktif,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan penggunaan laboratorium tersertifikasi dilakukan untuk menangani patogen risiko tinggi Covid-19 yaitu laboratorium biosafety level dua dan level tiga.

Laboratorium tersebut utamanya digunakan untuk melakukan ekstraksi RNA Virus Corona. Dengan demikian lembaga Eijkman dapat berperan secara strategis sebagai laboratorium yang langsung memeriksa sampel klinis dari pasien terduga.

Kemudian lembaga tersebut juga bisa menjadi laboratorium pembanding atau konfirmasi. Semua fasilitas dan sistem telah dioptimasi untuk mendeteksi virus corona penyebab Covid-19 secara molekuler. Sampai saat ini lembaga Biologi Eijkman telah menerima 6.124 sampel atau rata-rata 314 sampel per hari. Sampel yang diambil yaitu berupa swab.

Ia mengatakan semula kapasitas ekstraksi sampel di lembaga Eijkman hanya 180 sampel per hari namun sekarang sudah menjadi 325 sampel per hari. ”Dengan bertambahnya satu mesin, qRT-PCR menjadikan lembaga Eijkman saat ini mempunyai tiga mesin qRT-PCR,” jelasnya.

Dengan kapasitas saat ini, lembaga Biologi Molekuler Eijkman memungkinkan deteksi dari 744 sampel menjadi 1.116 sampel per hari.Secara umum, lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam perannya sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan Covid-19 dengan metode PCR tepatnya qRT-PCR. Gen yang dipakai sebagai penananda identifikasi yaitu gen RNA dependent polymerase yang bersifat conserve. (tim/fin/ful)

sumber : fin.co.id

Komentar