Bayi Kembar Tiga Lahir di Tengah Pandemi Covid 19

Headline, Muba Update1,343 views

HEADLINESRIWIJAYA.Muba,
Di tengah pademi covid 19 Reni Marlina ( 36) istri dari Edi Yanto ( 40 ) warga Dusun 2 Desa Lubuk Buah, Sungai Sialang Kecamatan Batang Hari Leko ( BHL) Kabupaten Musi Banyuasin yang sekarang berdomisili di Desa Toman Dusun 1 RT 8 Kecamatan Babat Toman melahirkan bayi laki-laki  kembar 3 pada hari Minggu 10 Mei 2020 di RSUD Sekayu.

Reni Marlina, guru honorer di SD Negeri Bedeng Seng Desa Bangun Sari Kecamatan Babat Toman Kabupaten Muba, bersuamikan buruh sadap karet yang berpenghasilan tidak tetap. Pasangan ini sebelumnya mempunyai 3 orang anak, pertama pelajar di SMK Ulak Paceh Kecamatan Lawang Wetan, dan kedua anaknya sekolah di SMP Muhamadiyah.

Ketiga bayi kembar mereka diberi nama David Ramadhan, Dafa Alfarizi dan Dani Ardafa. Ketiganya lahir dengan berat badan David 1,8 kg, Dafa dan Dani beratnya 1,75 kg.  Kondisinya dalam keadaan sehat.

Kelahiran ketiga putra  Reni dan Edi di tengah penyebaran covid 19 , luput dari perhatian pemerintahan kabupaten Muba. Menurut bapak bayi kembar ini yang sehari-harinya sebagai buruh penyadap karet sangat kesulitan untuk membelikan susu ke tiga bayinya.

“Susu dan tempat tinggal kami ini dapat dari belas kasihan para tetangga di sekitar ini, karena di tengah musim Corona sangat sulit mendapatkan duit untuk membeli susu. Apa lagi saya ini nyadap karet milik kebun orang yang sekarang ini harga karet sedang murah, sedangkan istri saya guru honor yang setiap 3 bulan baru menerima honor. Terimakasih tetangga di sekitar sini ada perhatian dengan membantu ngasih susu pada anak kembar kami dan memberikan tumpangan tempat tinggal tidak menyewa,” ungkap Edi.

Dia sangat berharap sekali ada bantuan dari pemerintahan agar mendapatkan membeli susu bagi bayi kembarnya.

Jon Faizar, salah  satu warga mengatakan pada media ini, kondisi Edi Yanto yang mempunyai anak kembar tiga ini kehidupannya sangat kekurangan sebagai buruh sadap karet di tengah harga karet yang menurun.

“Ini pun kami berupaya membantu  memberikan susu untuk ketiga bayi kembarnya sedangkan tempat tinggalnya sekarang ini diberi tumpangan oleh warga yang punya Bedeng karena di tempat yang lama di depan sangat sempit. Mereka disuruh menunggu di sini ,” jelasnya. (Han)