Ramlan Nurmatias :  Pengarusutamaan Gender Salah Satu Strategi dalam Pembangunan Bukittinggi

HEADLINESRIWIJAYA.COM

BUKITTINGGI,  Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana gelar Pelatihan Advokasi dan Evaluasi Pengarusutamaan Gender (PUG) Tahun 2025.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias  ketika membuka kegiatan itu secara resmi , menegaskan pentingnya pengarusutamaan gender sebagai salah satu strategi dalam pembangunan daerah kota Bukittinggi.

“Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan upaya strategis untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi kebijakan dan program pembangunan,” tegas nya ketika membuka kegiatan tersebut  di Hotel Dymens Bukittinggi, Rabu, (10/09/2025).

Dengan penerapan PUG ini lanjut Wako, diharapkan pembangunan dapat memberikan manfaat yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa adanya diskriminasi.

Wako menambahkan, Pemerintah Kota Bukittinggi terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang responsif gender. Perempuan dan laki-laki diharapkan memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses, berpartisipasi, mengontrol, serta memperoleh manfaat dari pembangunan. Dengan kerja sama seluruh pihak, ia optimistis Kota Bukittinggi dapat kembali meraih predikat utama dalam evaluasi Pengarusutamaan Gender (PUG) tahun 2025 melalui Penganugerahan Parahita Ekapraya (PPE).

“Kota Bukittinggi pernah meraih predikat utama pada 2018 dan 2020, namun pada 2022 hanya memperoleh predikat nindya. Untuk 2025, saya berharap seluruh sektor dan OPD berkomitmen menyediakan data dukung yang lengkap serta memberikan kesempatan setara bagi seluruh aparatur dalam pembangunan,” ujarnya.

Kepala Dinas P3ABPKB Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari surat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia terkait evaluasi penyelenggaraan PUG tahun 2024 yang menjadi dasar penilaian Penganugerahan Parahita Ekapraya (PPE) tahun 2025.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada tim BPUG mengenai mekanisme pengisian lembar kerja evaluasi pengarusutamaan gender, sekaligus meningkatkan kapasitas aparatur dalam penyusunan data dukung yang lengkap, akurat, dan sesuai indikator penilaian,” jelasnya.

Nauli menambahkan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu– Kamis, 10–11 September 2025. Hari pertama diisi dengan sosialisasi materi evaluasi PUG oleh narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, sementara hari kedua dilanjutkan dengan bimbingan teknis serta praktik pengisian indikator dan penilaian pada lembar kerja evaluasi PUG. (Ridwan/kmf).

.