Pilkada Pali, Paslon Satu Partai “Bunuh Diri”

Politik, Sumsel591 views


headlinesriwijaya.com
– Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bumi Serepat Serasan, yang diperkirakan akan diundur di akhir 2020 ini, akibat dampak wabah Covid-19, membuat sekretaris DPD PAN Kabupaten PALI H Darmadi Suhaimi SH angkat bicara untuk memberikan gambaran pesta demokrasi untuk yang kedua di Bumi Serepat Serasan.
Darmadi mengatakan kemungkinan besar demokrasi pilkada PALI akan di undur Desember 2020. Kalau kita melihat perolehan kursi dari masing-masing partai politik yang ada di kabupaten PALI, hampir dipastikan semua parpol akan berkoalisi. “Karena tidak ada parpol yang menjadi pemenang mayoritas atau dengan kata lain tidak ada partai politik yang bisa mengusung sendiri, tanpa berkoalisi dengan partai lain. untuk memenuhi kuota yakni lima kursi agar bisa ikut bertarung nantinya,” ujar Darmadi Suhaimi, kemarin.

Lebih lanjut Darmadi Suhaimi menegaskan, kondisi seperti ini bagus, karena masing-masing partai politik akan membangun komunikasi politik antar partai. Sehingga nantinya akan didapati pasangan yang ideal yang betul-betul mencerminkan karakter dan harapan masyarakat kabupaten PALI. Ketika didesak bagaimana kalau ada parpol yang akan mencalonkan pasangan calon dalam satu partai. Dirinya kembali menegaskan tentu tidak bisa, karena harus berkoalisi dengan partai lain. Sebab tidak cukup lima kursi anggota DPRD sesuai dengan aturan.

“Seperti yang saya jelaskan tadi bahwa tidak ada partai politik yang menang secara mayoritas, artinya sangat mustahil ada pasangan calon dari satu partai. Apabila terjadi (paslon satu partai) menurut saya sangat tidak efektif sama saja dengan “bunuh diri”. Kita sebagai politisi yang notabene sebagai kader partai tentu akan menjaga marwah partai kita,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya menyayangkan apabila hal itu terjadi, dan pihak pesaing akan lebih mudah dan lebih efektif dalam melakukan komunikasi kepada masyarakat. “Itu semua saya lihat dari sudut pandang sebagai Sekretaris DPD PAN PALI. saya juga melihat apabila itu terjadi maka peta politik akan menjadi sedikit tegang. Bukan tidak mungkin akan muncul poros baru karena politik itu sangat dinamis,” pungkas Darmadi Suhaimi. (enimekpres)

Komentar