Optimalisasi Tupoksi, Petugas P2U Lakukan Penggeledahan Badan dan Barang Yang Masuk Ke Lapas

Headlinesriwijaya.com

Bukittinggi_ Petugas P2U lakukan penggeledahan terhadap badan dan barang yang masuk, hal ini dilakukan memastikan keamanan barang-barang yang masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bukittinggi aman dari indikasi dan sesuatu yang dilarang, misalnya seperti handphone, sajam, dan obat-obat terlarang yang merupakan sesuatu yang sangat dicegah dan dilarang peredarannya, Senin (09/05/2022).

Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat setelah Apel Pagi dan Halal Bihalal Pagi ini. Petugas P2U yang memiliki tugas dan fungsi khusus melakukan penggeledahan terhadap lalu lintas orang dan barang yang masuk ke Lapas melalui Standar Operasional Prosedur (SOP) tertuang dalam Permenkumham No.35 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lembaga Pemasyarakatan Dan Rumah Tahanan.

Penggeledahan Badan dan Barang ini dilaksanakan kepada seluruh petugas termasuk CPNS, tamu, dan Tamping luar Lapas Kelas IIA Bukittinggi. Selain itu, Lapas dan Rutan pada saat pandemi ini meniadakan besukan dari keluarga kepada keluarga Warga Binaan untuk menanggulangi indikasi penyebaran pandemi covid-19 di Lapas, sehingga penggeledahan barang titipan dari luar dilakukan dengan lebih teliti lagi, meskipun barang titipan yang boleh dimasukan hanya jenis makanan dan pakaian.

Petugas P2U, Zetrial dalam kesempatan ini mengatakan badan dan barang yang masuk ke dalam Lapas, harus dilakukan penggeledahan terlebih dahulu. “Setiap badan dan barang harus melalui pemeriksaan dan penggeledahan yang teliti untuk memastikan barang-barang dan makanan tersebut aman dari indikasi penggunaan sesuatu yang berbahaya seperti obat-obatan terlarang oleh Warga Binaan.

“Patut diapresiasi untuk saat ini belum ada temuan sesuatu yang berbahaya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban, hal ini tentunya merupakan imbas dari hubungan dan komunikasi yang baik antara petugas Lapas dengan Warga Binaan,” lanjut Zetrial selaku petugas P2U yang betugas piket pada waktu itu.( * )