Kondisi Kinerja Kota Jambi Bahagia Memprihatinkan: Sampah Menggrogoti Drainase, Kecelakaan Meningkat

HEADLINESRIWIJAYA.COM

Jambi – Pasca penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Talang Banjar, Kota Jambi, justru muncul kondisi baru yang memprihatinkan. Penertiban yang awalnya digadang-gadang sebagai upaya penataan kota, kini dinilai masyarakat hanya sebatas seremonial sesaat.

Drainase yang sempat dikeruk untuk mendukung program penataan kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah. Sampah yang berserakan di aliran drainase bahkan menimbulkan bau tidak sedap, lengkap dengan belatung yang menggrogoti tumpukan limbah. Kondisi ini memunculkan pertanyaan publik: apa sebenarnya tujuan penertiban tersebut? Apakah benar demi kepentingan masyarakat, atau sekadar mengikuti tren penertiban PKL yang dilakukan pemimpin daerah lain?

Tak hanya itu, pemasangan pembatas jalan di kawasan tersebut juga menuai sorotan. Alih-alih menambah kenyamanan, kehadiran pembatas jalan justru dianggap mempersempit jalur, yang sebelumnya sudah rusak dan sempit.

“Jalan alternatif masih ada, kenapa yang jalan utama malah dipersempit? Kalau begini bukannya aman, malah membahayakan. Seperti jalan desa, bukan jalan kota,” keluh seorang warga.

Menurut informasi warga setempat, sejak pembatas jalan terpasang, kecelakaan lalu lintas mulai sering terjadi. Beberapa pengendara mengaku terserempet kendaraan lain akibat ruas jalan yang semakin kecil.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar: benarkah ini yang dimaksud dengan Kota Jambi Bahagia? Faktanya, warga justru merasa semakin riweh dan mumet ketika melintasi jalan tersebut. (Tim)